‘TELUR NAGA EMAS’ JOKOWI
Tabloid Cempaka [Suara Merdeka Network] Edisi : 32 [] XXV [] 1 - 7 N0vember 2014
![]() |
Konsultasi Pawukon Diasuh Ki Panji Koeswening
|
JOKOWI atau Joko Widodo, semua orang mengenal dan mengetahui tokoh fenomenal sekelas Presiden
Amerika Obama ini. Namun demikian, tak lebih yang kita ketahui hanya sosok foramalnya. Andaikan
kacang, hanya kulit luarnya saja. Karena itulah, kami memohon Ki Panji
Koeswening menguraikan karakteristik Jokowi, menurut perhitungan pawukonnya.
Kresna
Lisytiono – 0852 9393 xxxx
Menurut spirit jiwa jawaning
wong Jawi, kepribadian
dan atau karakteristik dasar seseorang dapat ditelaah dari perhitungan neptu hari pasaran
kelahirannya. Jokowi lahir 21 Juni 1961
menurut penanggalan tahun Masehi, bertepatan tanggal 7 Sura 1893 menurut petung pananggalan tahun Jawa, neptu hari pasarannya Rabu
Pon.
Petung neptu
hari pasarannya Rabu (7) dan Pon (7) jumlahnya 14 dilambangkan Lebu Katiup Angin, bermakna
kebaikan yang diberikan mudah terlupakan. Sedangkan
petung Pancasuda-nya 12, cinandra Satria Wirang berarti jalan hidupnya sering
mendapatkan finah.
Itulah sebabnya, dibalik kesuksesan Jokowi selalu dibayang-bayangi kabar miring,
perihal kepribadian dan jatidirinya. Sejak dicalonkan Wali Kota Solo, hingga pemilihan
Gubernur DKI, Jokowi tak lepas dirundung fitnah dari empat penjuru mata angin. Terlebih
selama pencalonan presiden, hingga
ditetapkan calon presiden terpilih, dan pelantikannya sebagai
pucuk pimpinan negeri, fitnah yang ditujukan kepada dia maupun
keluarganya, silih berganti tiada henti.
Walau demikian, dibalik aura
spiritual negatif itu, sebenarnya juga ada sisi positifnya. Perhitungan
paarasan weton Jokowi yang berjumlah 14, juga dilambangkan Lakuning Rembulan, sepanjang
hidupnya akan selalu disenangi dan disegani banyak orang.
Tak aneh,
mantan pengusaha mebeler ini,
baik dalam dua kali pemilihan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI, meraih dukungan dan simpati tertinggi. Demikian juga
dalam Pilpres 2014, Jokowi
terbukti meraih suara lebih banyak katimbang lawan politiknya.
Selain itu, Lakune Rembulan juga
mengisaratkan sebagai orang yang penuh keberuntungan, karena setiap tindakannya
dirancang dan direncanakan secara cermat serta penuh
hati-hati. Jokowi juga ditaqdirkan sebagai
pekerja keras, tidak mudah
putus asa, terbuka menerima kritik orang lain, dan sangat memikirkan nasib wong cilik.
Perihal
kimitmennya terhadap rakyat yang memberikan amanah kepadanya, dia juga sangat klop dengan perhitungan Pranato Mongso
kelahirannya. Candra Mangsa
Sadha yang disandang Jokowi, Tirta Sah
Saka Sasana arti secara harfiahnya ‘air lenyap
dari tempatnya’.
Kehidupannya
sangat dipengaruhi Batari Sri dan Batara Sadana, keduanya dewa dan dewi pembagi
rejeki kepada umat manusia. Selain
dikaruniai kecerdasaan
dan kuat fellingnya, juga pandai bergaul dan dapat menempatkan diri
dengan tata krama serta penampilan
yang mengesankan.
Angka kelahiran Jokowi masuk
hitungan wuku kesepuluh, nama wuku-nya Sungsang, candra wuku-nya ‘kesaput
ing mendhung’, ingin selalu
beramal baik, dan rela berkorban. Selebihnya Jokowi juga
diselimuti aura spiritual ‘telur naga emas’, jikalau telah menetas dan pecah, aura anak
naga emasnya tak dapat dibendung, akan menebar ke seluruh penjuru dunia.
Telur
naga emas Jokowi menetas di pencalonannya
Wali Kota Solo, itulah
sebabnya dia terpilih
hingga dua periode, belum habis masa jabatannya di Kota Bengawan, Jokowi sukses
melenggang ke Ibu Kota terpilih sebagai Gubernur DKI. Dan, di tahun 2014 ini
karir politik dan kepemimpinannya melonjak drastis, terpilih sebagai Presiden
RI tahun 2014 – 2019. [*]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar